BNP2TKI kembali buka 6.000 peluang kerja ke Korea
Jakarta, BNP2TKI (5/10) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) kembali membuka ribuan kesempatan kerja kepada Calon TKI maupun mantan TKI Korea yang akan dipekerjakan di sektor manufaktur (5.000 orang) dan konstruksi (1.000 orang) ke negeri gingseng itu.
Sejak 2007, BNP2TKI telah menempatan TKI ke Korea melalui penempatan antar pemerintah atau Government to Government (G to G). Sebelum ditempatkan, calon TKI harus lulus seleksi yang diselenggarakan oleh Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea) bekerjasama dengan BNP2TKI.
Proses Penempatan TKI ke Korea Selatan Program G to G hanya dilaksanakan oleh BNP2TKI, tidak melibatkan pihak lain,” ujar Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah, Dr Haposan Saragih MAgr, Selasa (5/10).
Menurut Haposan, kepastian penerimaan TKI yang akan bekerja ke Korea itu didapat dari HRD Korea pada 30 September 2010. Adapun seleksi bahasa Korea (Korean Language Test, KLT) akan diselenggarakan selama 2 hari, Sabtu dan Minggu, 11 dan 12 Desember 2010.
Persyaratan detailnya, jelas Haposan, dapat dilihat melalui website BNP2TKI, www.bnp2tki.go.id. Pelaksanaan tes bahasa Korea ini akan dilaksanakan di 5 kota yaitu; Jakarta (Tennis Indoor Parkir Timur Senayan), Bandung (Institut Managemen Koperasi Indonesia (IKOPIN), Solo (Universits 11 Maret), Malang (Universitas Islam Malang), dan Mataram (Universitas Mataram, UNRAM).
Kepada yang lulus seleksi bahasa Korea ini, Sertifikat EPS akan diumumkan kemudian melalui website BNP2TKI www.bnp2tki.go.id sekaligus dengan pembagian formulir lamaran.
Haposan mengingatkan, bagi peserta yang sudah mengikuti EPS 5 September lalu, untuk penempatan sektor perikanan (Fishery) tidak diperbolehkan untuk test EPS (Employment Permit System) pada 11 dan 12 Desember 2010 untuk sektor manufacture dan konstruksi.
Sebelumnya, kata Haposan, dari 15 negara pengirim Tenaga Kerja Asing ke Korea, Indonesia diminta untuk menempatkan 2.000 orang TKI di pelbagai sektor di perikanan. Seleksi TKI perikanan ini sudah berlangsung pada 5 September 2010 lalu.
“Dari 2.000 TKI yang diminta itu, hingga akhir Desember ini Korea meminta 300-an TKI. Sisanya, 1.700 orang akan ditempatkan pada 2011,” papar Haposan.
Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI itu mengungkapkan, dari rekapitulasi data EPS-KLT (Employment Permit System Korean Language Test), sejak 2009 hingga bulan Juli 2010 sudah ada 2.494 orang yang diberangkatkan ke Korea. Perinciannya, sector manufacture (1.463), Konstruksi (469), sector pertanian (30), Perikanan (530), dan sector jasa (2).
“Sebelumnya, pada 2009, khusus sector perikanan sudah diberangkatkan 919 orang,” terang Haposan.
Dengan adanya kepercayaan pihak Korea yang hanya meminta tenaga kerja perikanan dari Indonesia, Haposan mengharapkan permintaan TKI ke depan nantinya akan lebih besar lagi jumlahnya. Apalagi performance TKI kita yang bagus kepercayaan pengusaha Korea kepada TKI kita lebih besar. (zul) Sumber : bnp2tki.go.id“
Sejak 2007, BNP2TKI telah menempatan TKI ke Korea melalui penempatan antar pemerintah atau Government to Government (G to G). Sebelum ditempatkan, calon TKI harus lulus seleksi yang diselenggarakan oleh Human Resources Development Service of Korea (HRD Korea) bekerjasama dengan BNP2TKI.
Proses Penempatan TKI ke Korea Selatan Program G to G hanya dilaksanakan oleh BNP2TKI, tidak melibatkan pihak lain,” ujar Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah, Dr Haposan Saragih MAgr, Selasa (5/10).
Menurut Haposan, kepastian penerimaan TKI yang akan bekerja ke Korea itu didapat dari HRD Korea pada 30 September 2010. Adapun seleksi bahasa Korea (Korean Language Test, KLT) akan diselenggarakan selama 2 hari, Sabtu dan Minggu, 11 dan 12 Desember 2010.
Persyaratan detailnya, jelas Haposan, dapat dilihat melalui website BNP2TKI, www.bnp2tki.go.id. Pelaksanaan tes bahasa Korea ini akan dilaksanakan di 5 kota yaitu; Jakarta (Tennis Indoor Parkir Timur Senayan), Bandung (Institut Managemen Koperasi Indonesia (IKOPIN), Solo (Universits 11 Maret), Malang (Universitas Islam Malang), dan Mataram (Universitas Mataram, UNRAM).
Kepada yang lulus seleksi bahasa Korea ini, Sertifikat EPS akan diumumkan kemudian melalui website BNP2TKI www.bnp2tki.go.id sekaligus dengan pembagian formulir lamaran.
Haposan mengingatkan, bagi peserta yang sudah mengikuti EPS 5 September lalu, untuk penempatan sektor perikanan (Fishery) tidak diperbolehkan untuk test EPS (Employment Permit System) pada 11 dan 12 Desember 2010 untuk sektor manufacture dan konstruksi.
Sebelumnya, kata Haposan, dari 15 negara pengirim Tenaga Kerja Asing ke Korea, Indonesia diminta untuk menempatkan 2.000 orang TKI di pelbagai sektor di perikanan. Seleksi TKI perikanan ini sudah berlangsung pada 5 September 2010 lalu.
“Dari 2.000 TKI yang diminta itu, hingga akhir Desember ini Korea meminta 300-an TKI. Sisanya, 1.700 orang akan ditempatkan pada 2011,” papar Haposan.
Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI itu mengungkapkan, dari rekapitulasi data EPS-KLT (Employment Permit System Korean Language Test), sejak 2009 hingga bulan Juli 2010 sudah ada 2.494 orang yang diberangkatkan ke Korea. Perinciannya, sector manufacture (1.463), Konstruksi (469), sector pertanian (30), Perikanan (530), dan sector jasa (2).
“Sebelumnya, pada 2009, khusus sector perikanan sudah diberangkatkan 919 orang,” terang Haposan.
Dengan adanya kepercayaan pihak Korea yang hanya meminta tenaga kerja perikanan dari Indonesia, Haposan mengharapkan permintaan TKI ke depan nantinya akan lebih besar lagi jumlahnya. Apalagi performance TKI kita yang bagus kepercayaan pengusaha Korea kepada TKI kita lebih besar. (zul) Sumber : bnp2tki.go.id“
Komentar
Posting Komentar